Jangan Takut, Sunat Beri Banyak Manfaat Bagi Kesehatan

 
Sunat (Foto: detikFoto)

Jakarta, Selain wajib hukumnya bagi Islam dan beberapa keyakinan agama lainnya, sunat ternyata memiliki manfaat kesehatan. Walau sekilas tindakan memotong kulup penis terlihat mengerikan, nyatanya banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan sunat sebenarnya amat diperlukan.

"Manfaatnya bisa menghindari penumpukan kotoran. Sebab setelah kencing, biasanya masih ada tersisa di kulit (kulup penis) yang akhirnya dapat menyebabkan iritasi kronis. Iritasi kronis inilah yang bisa menjadi risiko kanker penis," kata DR. dr. Nur Rasyid, SpU(K) Ketua Departemen Urologi RSCM ketika dihubungi detikHealth seperti ditulis Rabu (26/6/2013).

Pada pria yang tak disunat, bakteri dan kuman-kuman penyakit lebih mudah terkumpul di balik kulup penis. Apalagi bagian ini seringkalimenghasilkan cairan yang memicu penumpukan kotoran. Inilah sebabnya ujung penis perlu dibersihkan, terutama pada pria yang tak disunat.

Bahkan pada pria yang mengalami kelainan tertentu yang disebut fimosis, kelaminnya harus disunat. Fimosis merupakan kondisi di mana kulit penis melekat dengan kepala penis. Akibatnya, kepala penis tidak bisa terbuka atau malah menghalangi lubang saluran air kencing.

Kondisi ini membuat kotoran hasil pengeluaran kelenjar kulup menumpuk di sekitar kepala penis atau disebut smegma. Jika dibiarkan, kuman atau bakteri yang menumpuk akan merambat ke saluran kencing dan pada akhirnya memicu infeksi. Untuk mengatasinya, sunat mutlak diperlukan.

Walau demikian, dr Rasyid menegaskan bahwa bukan berarti pria yang tak disunat berisiko mengalami kanker penis. Tapi bagi pria, memang sebaiknya menjalani sunat untuk meminimalisir risikonya. Sebab ada beberapa penyakit lain yang bisa dikurangi ancamannya dengan sunat.

"Tentu sunat banyak sekali manfaatnya. Namun yang sudah pasti, sunat bermanfaat mencegah kanker penis, mencegah infeksi pada penis, dan ada satu penelitian yang menyatakan sunat dapat membuat mengurangi risiko infeksi HIV. Namun itu belum bisa dipastikan atau belum jelas," kata dr Eddy Karta, SpKK, spesialis kulit dan kelamin RSCM.

Beberapa penelitian memang menemukan bahwa praktik sunat dapat mengurangi risiko HIV dengan cara mengubah ekosistem di sekitar penis. Ketika kulup dihilangkan, jumlah oksigen yang ada di penis meningkat sekaligus menurunkan kelembabannya. Kondisi ini membuat virus enggan menempatinya.

Sumber :
health.detik.com

No comments:

Post a Comment