Di Eropa, pembangunan Masjid-masjid besar kian menjamur

Di 
Eropa, pembangunan Masjid-masjid besar kian menjamur
EROPA (Arrahmah.com) – Dari Belgia ke Yunani dan Spanyol ke Jerman, tahun 2013 menjadi tahun dengan peningkatan tajam untuk pembangunan Masjid di Eropa, lapor media-media Barat dikutip oleh Kavkaz Center.

Di Belgia, pekerjaan akan dimulai pada pembangunan Masjid Agung di Liege, kota terbesar ketiga di negara itu. Masjid terbesar di Wallonia akan dibangun pada lahan seluas 11,000 m² dan akan terdiri dari bangunan utama dengan kapasitas 1.000 jamaah, perpustakaan, kantin dan beberapa toko.

Di Jerman, kaum Muslim di kota Hamburg akan merubah Gereja Kapernaum, sebuah situs warisan budaya menjadi sebuah Masjid.

Di selatan Jerman, kota Munich, politisi lokal memperdebatkan rencana kaum Muslim yang akan membangun kompleks Masjid yang akan dikenal dengan Pusat Islam di Eropa. Mega proyek dengan luas lahan 6,000 m² akan menghabiskan biasa kurang lebih 51 juta USD, dirancang untuk menjadi platform strategis untuk menyebarkan Islam di seluruh Eropa.

Di Yunani, yang secara efektif dikatakan bangkrut, pemerintah telah berjanji untuk menghabiskan 1.400.000 USD untuk membangun sebuah Masjid resmi di Athena karena semakin meningkatnya populasi Muslim.

Di Irlandia, perencana di kota Dublin telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan kompleks mega Masjid yang akan melayani populasi Muslim yang terus tumbuh. 40 juta Euro akan dihabiskan untuk membangun Islamic Center di sana.

Masjid lainnya di pinggiran selatan, Clonskeagh, juga dibangun kompleks Masjid dengan luas empat hektar.

Di Luxemburg, kelompok Muslim Le Juste Milieu (LJM) terlibat dalam penggalangan dana 2.300.000 USD untuk membeli lantai dasar sebuah bangunan yang saat ini digunakan sebagai Masjid darurat di pusat kota Luxemburg.

Di Skotlandia, Gereja St. John Episcopal di Aberdeen, telah menjadi gereja pertama di Inggris yang berbagai tempat dengan jamaah Muslim. Gereja sekarang menyambut ratusan Muslim melaksanakan sholat lima kali sehari di gedung mereka karena Masjid di dekatnya begitu kecil dan jamaah yang terlalu banyak terpaksa sholat di luar.

Di Spanyol, kaum Muslim meresmikan Masjid baru pada 21 Maret lalu di kota utara Basque, Portugalete.

Basque adalah rumah bagi lebih dari 50.000 Muslim, 70 kelompok Islam, belasan lisensi resmi Masjid dan ratusan ruang sholat tidak resmi di pusat kebudayaan telah didaftarkan. Muslim di wilayah Basque sebagian besar berasal dari Aljazair, Maroko, Pakistan dan sub-Sahara Afrika, telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Warga di kota bilbao, Basque, menemukan kotak surat mereka diisi dengan selebaran dalam bahasa Spanyol dna Arab dari Kkomunita Islam Bilbao yang meminta mereka menyumbang untuk pembangunan 650 m² Masjid dengan dana sebesar 735.000 USD.

Baru-baru ini, Komunitas Islam Bilbao merilis statemen di situs resmi mereka : “Kami diusir dari Spanyol pada tahun 1906, benar-benar tidak terlalu lama….. Gema Al-Andalus masih bergema di seluruh Lembah Ebro (Spanyol). Kami kembali untuk menetap, in Syaa Allah.”

Di kota garam, Catalan, sebuah kota yang dekat dengan Barcelona di mana imigran Muslim mencapai 40 % dari populasi, telah memulai pekerjaan dua lantai mega Masjid Salafi. Dibangun oleh kelompok Salafi yang berbasis di Spanyol.

Di Swiss, sebuah kelompok Muslim telah mengubah tempat bermain boling menjadi sebuah Masjid. Subhanallah.

Sumber :
www.arrahmah.com

No comments:

Post a Comment